Kamis, 07 November 2019
Senin, 04 November 2019
Rabu, 16 Oktober 2019
Gerakan Literasi Sekolah ke Saloka Salatiga
23.00
No comments

Saloka kan taman bermain, apa kaitannya dengan Gerakan Literasi Sekolah?
Literasi tidak melulu pada kegiatan membaca dan menulis saja. Ada enam jenis literasi saat ini yakni literasi baca-tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, literasi digital, dan literasi budaya dan kewargaan. Saloka menyediakan taman bermain dengan konsep legenda Rawa Pening. Hal ini merupakan satu hasil budaya masyarakat Indonesia. Melalui budaya ini dapat diambil nilai-nilai akhlak untuk dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa hal tersebut misalnya dengan membaca nama-nama area yang diberi nama Balalantar, Kamayayi, SegaraPrada, Ararya, dan Pesisir. Aneka wahana juga diberi nama dalam bahasa Jawa seperti bengak-bengok, teka-teko, polah bocah, gonjang-ganjing, dsb. Oleh karena itulah pada kesempatan ini peserta didik melaksanakan kegiatan literasi budaya dan kewargaan.
Peserta didik berjumpa dengan pengunjung lain dari berbagai daerah. Mereka antri tiket, antri masuk lewat portal, antri menggunakan wahana, menjaga untuk tertib dan tidak mengganggu pengunjung lain, dan membuang sampah pada tempatnya. Dengan demikian mereka memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik.
Oleh karena itulah sekolah mengangkat tema "Saya Anak Indonesia, Saya Bahagia". Rasa bahagia diperoleh dengan memahami dan memiliki pemaknaan yang mendalam. "Gerakan literasi terus kita jalankan agar para peserta didik maupun guru terus bertambah luas wawasannya. Dengan luasnya wawasan maka hati menjadi lebih lapang, pikiran menjadi lebih bijak dalam menghadapi aneka situasi di zaman ini." kata Ibu Tunzinah, kepala SLB N 2 Yogyakarta
Peserta didik menikmati aneka wahana seperti bianglala, komedi putar, permainan air, dll. Tak lupa juga mereka mengasah literasi sains mereka dalam wahana Galileo. Peserta didik belajar memahami keadaan alam dari zaman prasejarah hingga modern saat ini. Selain itu, dengan membaca aneka rambu, tanda-tanda peringatan, petunjuk jalan, dsb, berarti anak-anak telah melaksanakan literasi lalu lintas. Yang menarik dari kegiatan ini adalah ketika berinteraksi dengan pengunjung lain. Ada pengunjung yang merasa simpati dengan anak-anak difabel daksa. Akhirnya mempersilakan duluan dalam menggunakan wahana. Dengan demikian artinya pengunjung semakin menerima keberadaan anak difabel sebagai bagian dari warga Indonesia yang sama-sama memiliki hak dalam pemanfaatan fasilitas.
Rabu, 31 Juli 2019
Diskusi Kelompok Terfokus "Akper Notokusumo Yogyakarta"
18.26
No comments
Rabu, 31 Juli 2019 di SLB N 2 Yogyakarta diselenggarakan Diskusi Kelompok Terfokus/ Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Akademi Keperawatan Notokusumo Yogyakarta. Diskusi dipimpin oleh Barkah Wulandari, M.Kep. dan Apri Nur Wulandari, M.Kep. dosen Akademi Keperawatan Notokusumo Yogyakarta. Peserta diskusi berasal dari sebagian guru SLB N 2 Yogyakarta (Dra. Tunzinah, M.Pd.; Andriyatni, S.Pd.; Dra. Muyassaroh; Siti Alfiah, S.Pd.; Muh Safi'i, S,Ag., M.Pd.; Wisnu Satria Ghautama, S,.Pd.Jas, M.Pd.; Muhamad Tri Wahyudi, M.Pd., dan Astuti, S.Pd.).
Diskusi dilakukan dalam rangka penelitian ilmiah yang berjudul "Model Pengembangan Health Reproduction pada Remaja Berkebutuhan Khusus: Tunagrahita di Yogyakarta".
Penelitian bertujuan untuk mengetahui anak remaja yang berkebutuhan khusus (tunagrahita) tentang kesehatan reproduksi, mengetahui pengalaman serta kebutuhan orang tua dengan remaja berkebutuhan khusus terkait pengalamannya dalam memberikan pemdidikan kesehatan tentang kesehatan reproduksi kepada remaja berkebutuhan khusus. Sehingga dapat dijadikan model pengembangan health reproduction berbasis need assessment yang dapat dijadikan sebagai pedoman bagi orang tua, guru dan praktisi dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi pada anak perkebutuhan khusus (tunagrahita).
Peserta diskusi akan dilanjutkan dalam waktu dekat dengan peserta orang tua siswa berkebutuhan khusus tunagrahita.(fi'i_01/08/2019)
Rabu, 17 Juli 2019
KEMBALI KE SEKOLAH
20.08
No comments
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SLB Negeri 2 Yogyakarta telah dilaksanakan dengan pada Senin sampai Rabu, 15-17 Juli 2019. Kegiatan dilaksanakan di lingkungan sekolah dan terhir mengadakan kunjungan ke Gedung Agung Yogyakarta. Serangkaian acara MPLS di isi dengan pengenalan murid baru, pengenalan wali kelas masing-masing dan Penyuluhan Manfaat Makan Ikan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan DIY, tujuan dari kegiatan ini adalah adalah agar anak gemar makan ikan yang sangat bermanfaat bagi tubuhnya. Hari kedua dilaksanakan dengan pengenalan tata tertib sekolah dan pentas seni. Hari ketiga di akhiri dengan kunjungan ke Istana Negara Gedung Agung Yogyakarta. Tujuan dari kunjungan ini adalah agar anak-anak mengenal salah satu tempat istana negara yang ada di Indonesia. (Chr/Fi'i)
Rabu, 10 Juli 2019
BAHAN PTK SUDAH ADA DIDEPAN MATA
05.35
1 comment
Kepala Bidang GTK Dinas Dikpora
DIY, Dra. Mulyati Yunipraptiwi, M.Si., mewakili Kepala Dinas Dikpora DIY dalam sambutan pembukaan Workshop
Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) SLB DIY
menyampaikan bahwa “Bahan PTK sudah Ada Didepan Mata”, tinggal bagaiman guru dalam meramu dan menyusun
PTK menjadi sebuah karya.
Dalam rangka peningkatan mutu bagi GTK dalam masa kini, tuntutan masyarakat
dalam dunia pendidikan semakin tinggi. Diharapkan setelah pelatihan ini guru
bisa menulis proposal dan sukur-sukur sampai terwujud sebuah karya PTK.
Sedangkan ketua panitia, Dr. Wiji Suparno dalam laporannya menyampaikan
bahwa kegiatan workshop ini diikuti oleh 75 peserta yang terdiri dari 15 kepala
sekolah dan 60 guru semuanya dari SLB se Daerah Iostimewa Yogyakarta.
Materi yang akan disampaikan oleh nara sumber yang sudah berkompeten yang
terdiri dari unsur pejabat dinas dikpora, LPMP, Dosen Perguruan Tinggi dan para
Penilai PAK.
Berdasarkan pengamatan dari Dinas Dikpora DIY, sebagian besar guru dalam
mengisi SKP mencatumkan menyusun atau membuat PTK dan mengikuti kegiatan
Pengembangan Diri. Dari pengamatan itu maka dinas Dikpora DIY memberikan
fasilitasi dalam pemenuhan kegiatan tersebut. Kegiatan dilaksanakan pada 10
sampai dengan 13 Juli 2019 di Hotel Tirta Kencana dan Garden Resto Banguntapan
Bantul. (Mh. Safi’i)
Kamis, 27 Juni 2019
Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun 2019/2020
20.11
No comments
Rangkaian kegiatan penerimaan peserta didik baru SLB N 2 Yogyakarta dilanjutkan dengan proses asesmen. Para calon peserta didik baru selanjutnya diundang ke sekolah untuk menjalani screening tentang kondisi calon peserta didik. Pada sesi ini pula, para orangtua calon peserta didik juga turut mengikuti asesmen.
Kegiatan ini dilakukan oleh tim PPDB dengan melibatkan tenaga ahli dan psikolog. Kegiatan asesmen dilakukan untuk mengetahui secara detail kebutuhan khusus yang dimiliki oleh calon peserta didik. Hal ini digunakan sebagai referensi kemampuan sekolah dalam melayani peserta didik. Nantinya calon peserta didik yang belum dapat dilayani pada tahun pelajaran ini akan dirujuk ke sekolah yang lebih tepat.
Penerimaan peserta didik tahun ini disesuaikan dengan rasio guru dan peserta didik. Selanjutnya sekolah dapat menentukan kuota peserta didik yang dapat dilayani. Pada tahun ini, SLB N 2 Yogyakarta menetapkan kuota peserta didik baru sebanyak 3 peserta didik baru untuk jenjang TKLB, 8 untuk jenjang SDLB, 5 untuk jenjang SMPLB, dan 5 untuk jenjang SMALB.
Ibu Astuti, selaku panitia PPDB menyampaikan bahwa jumlah calon peserta didik yang mendaftar telah melebihi kuota. Adanya asesmen ini, selanjutnya menjadi bahan pertimbangan bagi sekolah untuk melakukan proses seleksi. Dengan demikian calon peserta didik yang belum dapat dilayani tahun ini maka akan diarahkan ke sekolah lain. Pertimbangannya adalah kondisi peserta didik dan ketersediaan jumlah guru di sekolah. (agz)
Selasa, 25 Juni 2019
Syawalan Guru dan Karyawan SLB Kota Yogyakarta tahun 2019
23.59
No comments
Syawalan merupakan tradisi yang ada di negara kita tercinta, Indonesia. Tradisi ini dilakukan pada bulan Syawal, setelah sebulan penuh umat Islam melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Tidak hanya masyarakat umum yang menyelenggarakan syawalan, tetapi juga instansi-instansi, baik swasta maupun pemerintah pun melaksanakannya. Pada momen tersebut, orang saling memaafkan satu sama lain. Pada saat itu pula biasanya orang-orang menyediakan aneka hidangan sebagai ucapan rasa syukur. Hal ini sesuai dengan teladan, siapa yang bisa berterimakasih kepada manusia, maka ia mampu berterima kasih kepada Allah.
Hari ini, Rabu, 26 Juni 2019 dilaksanakan Syawalan Guru dan Karyawan SLB Kota Yogyakarta. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SLB Kota Yogyakarta. Syawalan kali ini dilaksanakan di Aula SLB Negeri Pembina.
Kegiatan diawali dengan doa dan sambutan oleh ketua MKKS, Suradi, S.Pd. Setelah itu dilakukan pembacaan ayat Alquran oleh Masruri, S.Pd. Kegiatan inti adalah pengucapan ikrar syawalan yang dipimpin oleh Widodo, S.Ag, yang di akhir kegiatan dilanjutkan dengan saling berjabat tangan.
Tausiyah pada syawalan kali ini dipandu oleh Inspirator Metamorphosis Yogyakarta, H. Dwiyono Irianto. "Agar sejahtera di dunia dan akhirat, Bapak/Ibu perlu bertaqwa dan memiliki catur sehat, yaitu sehat mental, fisik, spiritual, dan finansial", kata beliau.
"Dalam melaksanakan tugas bapak/ibu di sekolah, lakukan dengan ikhlas, dan bangun nuansa kerja dengan cinta. Karena jika mengunggulkan jabatan, maka begitu pensiun panjenengan akan ditinggalkan., tapi jika membangun hubungan karena cinta, sampai kapanpun bapak/ibu selalu diperhatikan", lanjut beliau.
Kegiatan diakhiri dengan doa dan santap siang bersama. Alhamdulillah. (agz)
Selasa, 18 Juni 2019
PELEPASAN PESERTA DIDIK SLB NEGERI 2 YOGYAKARTA TAHUN 2019
21.01
No comments
Pengawas SLB Dinas Dikpora DIY, Sardiyana, M.A.
menyampaikan: “Saya merasa senang pada hari ini, karena anak-anak sudah
selesai menempuh pendidikan di SLB Negeri 2 Yogyakarta ini dengan sukses.
Keberhasilan pendidikan merupakan kolaborasi kerjasama yang dilakukan antara
sekolah dengan pihak orang tua (keluarga). Sekolah hanya mengantarkan
berdasarkan bakat dan minat para siswa saja”.
“Pemerintah pada tahun 2015 sudah mencanangkan tentang Pembinaan Pendidikan Keluarga (Pemdikel),
sehingga pendidikan keluarga sangat penting. Waktu yang paling banyak dilakukan
oleh anak adalah di keluarga, maka keluarga dan sekolah harus berkolaborasi
untuk membentuk anak-anak yang berkarakter”, demikan Sardiyana lebih lanjut
yang disampaikan pada acara Pelepasan Peserta Didik dan Syawalan SLB Negeri 2
Yogyakarta pada Rabu 19 Juni 2019 di SLB Negeri 2 Yogyakarta.
Lebih lanjut pengawas PLB yang pada 2010-2011 pernah
menjabat sebagai kepala SLB N 2 Yogyakarta menyampaikan bagi anak-anak yang
sudah lulus SMALB, bukan berarti pendidikan sudah selesai, akan tetapi justru
merupakan awal dalam mengarungi kehidupan nyata. Orang tua diminta untuk
menyiapkan kegiatan bagi anak-anaknya.
Kepala SLB Negeri 2 Yogyakarta, Tunzinah menyampaikan “mohon
maaf kepada para siswa dan juga orang tua atas kekurangan dan kesalahan dalam
pelayanan pendidikan pada siswa siswi.
Kepada orang tua wali siswa yang putra lulus SDLB dan SMPLB kami mohon untuk
tetap meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, sedangkan yang sudah
lulus SMALB kami serahkan kepada orang tua, semoga jalinan silaturahmi yang
sudah berjalan selama ini tetap terjaga. Anak-anak tetap dikawal dalam
pendidikan dan keterampilannya. Mengembangkan apa yang sudah diperoleh selama
di sekolah.
Mudah-mudahabn anak-anak bisa
bekerja dilembaga swasta atau mungkin dipemerintah, dan bagi yang belum bisa
maka kami mohon agar orang tua atau keluarganya bisa menciptakan lapangan
pekerjaan sendiri untuk anak-anaknya, demikian kata Tunzinah.
Wakil orang tua yang putranya sudah lulus, Widiyati orang
tua dari Dwi Rahmadi menyampaikan rasa terharunya karena tidak terasa anak-anak
sudah menempuh pendidikan cukup lama di SLB Negeri 2 Yogyakarta. Sekolah
merupakan rumah ke dua setelah keluarga. Kami juga akan siap untuk mencarikan
pendidikan atau kegiatan bagi anak-anak kami yang sudah lulus dari SLB Negeri 2
Yogyakarta. Kami juga berpesan agar para orang tua untuk tetap semangat dalam
mendingi anak-anak yang telah menjadi amanah dari Allah SWT.
Kami mengucapkan terimakasih atas pengorbanan dari para
guru, mudah-mudahan segala amal dan perbutannya selalu mendapat balasan dari Tuhan
Yang Maha Esa.
Menurut Ketua Panitia Ujian Sekolah, Mohamad Tri Wahyudi peserta ujian pada tahun pelajaran 2018/2019
ini adalah sejumlah 13 siswa yang terdiri dari lima anak jenjang SDLB, dua anak
jenjang SMPLB dan enam anak jenjang SMALB. Semua anak dianyatakan lulus. (Muh
Safi’i/19/06/2019)
Minggu, 16 Juni 2019
DIKLAT JURNALISTIK GURU SLB N 2 YOGYAKARTA
22.11
No comments

“Manfaat menulis banyak sekali, misalnya untuk mengisi waktu luang dan merupakan sarana yang efektif dalam menyebarkan pengetahuan yang dialami dan dimilikinya kepada orang lain sehingga orang lain akan meniru atau bahkan menjadi inspirasi seseorang atau bangsa lain”, tegas Surti Raharyanta dalam pembukaan Diklat Jurnalistik bagi Guru SLB N 2 Yogyakarta pada Rabu, 12 Juni 2019 di Aula SLB Negeri 2 Yogyakarta.
“Melalui tulisan bisa menguasai dunia. Hanya bangsa-bangsa yang mempunyai kebiasaan menulis yang akan mengalami perkembangan cepat, guna memperlancar sebuat tulisan maka seseorang harus mempunyai kebiasaan membaca sebagai refrensi. Orang tidak bisa menulis bila tidak mempunyai refrensi”, demikian kata Surti Raharyanta.
Kepala SLB Negeri 2 Yogyakarta, Tunzinah menyampaikan bahwa guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan menulis, terutama artikel pendidikan di meda massa bagi para guru SLB Negeri 2 Yogyakarta maka diadakan akan Diklat Jurnalistik selama tiga hari yaitu pada 12, 13 dan 18 Juni 2019 di Aula SLB Negeri 2 Yogyakarta. Narasumber dalam diklat tersebut adalah dari Dinas Dikpora DIY, Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan DIY, Y.B. Margantoro (Wartawan Utama Dewan Pers Dan Pemred Majalah Candra Dinas Dikpora DIY) dan Dr. Kuswarsantyo, M.Hum. (Dosen FBS UNY). Peserta diklat hanya terbatas bagi guru SLB Negeri 2 Yogyakarta. (Muh Safi’i)
Jumat, 24 Mei 2019
Pembelajaran Karakter Melalui Kisah Nabi dan Sahabat
Setelah selesainya kegiatan pembukaan pesantren Ramadhan, para siswa melaksanakan beberapa sesi kegiatan. Salah satu kegiatan tersebut adalah pembelajaran kisah nabi dan sahabat. Sesi ini bertujuan untuk menumbuhkan karakter yang baik (akhlakul karimah) melalui kisah keteladanan utusan Allah.
Kegiatan dilaksanakan di ruang aula pukul 09.45 - 11.15 WIB. Siswa didampingi oleh wali kelas masing-masing berkumpul untuk selanjutnya menyimak arahan. Kegiatan yang dipandu oleh Muhammad Tri Wahyudi, S.Pd., ini mengusung judul "Nabi Sulaiman Yang Kaya". Kegiatan diawali dengan tanya jawab yang mengarah ke isi pembelajaran, misalnya "siapa yang kenal dengan Nabi Sulaiman?., apa saja hal menarik pada Nabi Sulaiman?., dll"
Sembari mengondisikan suasana, Pak Surya menyiapkan alat dan media pembelajaran berupa proyektor dan kaset CD Kisah Nabi Sulaiman. Setelah semuanya siap, para siswa selanjutnya menyimak tayangan audio visual tentang kisah tersebut.
Yang menarik dari kegiatan ini adalah, banyak siswa yang kagum akan kehebatan yang Allah berikan kepada Nabi Sulaiman. Kehebatan tersebut antara lain kemampuan berkomunikasi dengan binatang, angin, bahkan jin. Namun demikian, Nabi Sulaiman tetap tunduk kepada Allah dan tidak pernah sekalipun menyombongkan diri. Pembelajaran yang ditumbuhkan adalah tentang sikap rendah hati. Meskipun seseorang diberikan berbagai kelebihan oleh Allah, namun orang tersebut tidak boleh sombong, karena semuanya hanyalah titipan. (agz)
Jumat, 17 Mei 2019
Tarawih Berjamaah di Masjid At-Tholibin Dinas Dikpora DIY
Demikianlah lagu yang biasa kita dengar di media pada saat bulan puasa. Pada bulan ini, kegiatan ibadah yang dilakukan umat Islam antara lain sahur bersama, shalat berjamaah di masjid, ngabuburit, buka puasa bersama (bukber), dan shalat tarawih. Khusus untuk shalat tarawih, beberapa instansi mengemas acara tersebut berupa kegiatan "tarling" atau tarawih keliling ke berbagai masjid pada instansi atau tempat lain. Hal ini pula yang dilaksanakan SLB Negeri 2 Yogyakarta atas edaran dari kepala Dinas Dikpora DIY.
Ramadhan kali ini, SLB Negeri 2 Yogyakarta melaksanakan tarawih di Masjid At-Tholibin Dinas Dikpora DIY. Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis, 16 Mei 2019 ini diikuti oleh guru dan karyawan. Ibu Andri, selaku konseptor telah membagi tugas kepada bapak/ibu guru yang bertugas. Ada yang bertugas menjadi pembawa acara, imam, dan penceramah.
Pelaksanaan tarawih pada kesempatan ini diikuti pula oleh warga masyarakat kompleks Jalan Cendana Dinas Dikpora DIY. Jamaah tarawih berjumlah sekitar 120 orang. Setelah selesai kegiatan, jamaah duduk bersama sambil menikmati snack yang telah disediakan.(agz)
Rabu, 15 Mei 2019
Asyiknya Belajar Table Manner di Hotel Santika Yogyakarta
Table manner merupakan serangkaian aturan yang berlaku dalam jamuan makan. Aturan ini diantaranya tentang etika/ sopan-santun, tahapan penyantapan makanan, tahapan meletakkan dan menggunakan peralatan makan. Yang termasuk etika makan yaitu cara mengambil makanan, cara meletakkan makanan ke piring, cara duduk, cara mengunyah, dan sebagainya.
Anak berkebutuhan khusus dididik di sekolah agar nantinya dapat mandiri. Kemandirian ini diantaranya adalah mampu makan tanpa bantuan. SLB Negeri 2 Yogyakarta melatih anak agar mampu memahami table manner dengan baik. Setidaknya, mereka mengerti dan mendapatkan pengalaman melaksanakan table manner di hotel atau restoran. Oleh karena itu, para siswa dengan didampingi guru belajar table manner di Hotel Santika Yogyakarta.
Hotel ini terletak di Jl. Jend. Sudirman No.19, Cokrodiningratan, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta. Para siswa berlatih menempatkan sendok, garpu, serta piring di sebuah meja makan. Selain itu, siswa belajar melipat serbet, menuangkan minuman, serta meletakkan makanan. Adalah suatu kegembiraan manakala siswa dapat melaksanakan table manner, misalnya menuangkan minuman tanpa tumpah, hal ini karena memang sebagian siswa adalah anak tunagrahita sedang yang perlu selalu dibiasakan agar dapat makan dan minum dengan mandiri. Kepala SLB N 2 Yogyakarta, Dra. Tunzinah, M.Pd., yang turut mendampingi siswa sesekali mengapresiasi ketika siswa dapat melaksanakan tugas dengan baik. Alhamdulillah, dengan kegiatan ini, para siswa mendapatkan pengalaman table manner, dan khusus anak tunagrahita ringan, hal ini dapat mereka kembangkan dalam keterampilan tata boga di sekolah. (syf, agz)
Anak berkebutuhan khusus dididik di sekolah agar nantinya dapat mandiri. Kemandirian ini diantaranya adalah mampu makan tanpa bantuan. SLB Negeri 2 Yogyakarta melatih anak agar mampu memahami table manner dengan baik. Setidaknya, mereka mengerti dan mendapatkan pengalaman melaksanakan table manner di hotel atau restoran. Oleh karena itu, para siswa dengan didampingi guru belajar table manner di Hotel Santika Yogyakarta.
Hotel ini terletak di Jl. Jend. Sudirman No.19, Cokrodiningratan, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta. Para siswa berlatih menempatkan sendok, garpu, serta piring di sebuah meja makan. Selain itu, siswa belajar melipat serbet, menuangkan minuman, serta meletakkan makanan. Adalah suatu kegembiraan manakala siswa dapat melaksanakan table manner, misalnya menuangkan minuman tanpa tumpah, hal ini karena memang sebagian siswa adalah anak tunagrahita sedang yang perlu selalu dibiasakan agar dapat makan dan minum dengan mandiri. Kepala SLB N 2 Yogyakarta, Dra. Tunzinah, M.Pd., yang turut mendampingi siswa sesekali mengapresiasi ketika siswa dapat melaksanakan tugas dengan baik. Alhamdulillah, dengan kegiatan ini, para siswa mendapatkan pengalaman table manner, dan khusus anak tunagrahita ringan, hal ini dapat mereka kembangkan dalam keterampilan tata boga di sekolah. (syf, agz)