Kunjungan ke Dunia Industri

Para siswa dan guru berkunjung ke pabrik bakpia "Bakpiapia". Hal ini dalam rangka pembelajaran di luar kelas. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan sudut pandang dan pengalaman pada siswa tentang kegiatan kewirausahaan.

Outbond Siswa dan Orangtua

Alam adalah tempat kita berkiprah. Oleh karena itu, sesekali kita perlu hadir akrab dengannya yang salah satunya melalui kegiatan outbond. Kegiatan ini diikuti pula oleh orangtua siswa. Selain mendampingi putra/putrinya, mereka turut menyatu dengan seluruh warga sekolah yang hadir.

Kegiatan Apel Pagi Siswa dan Guru

Apel pagi dilaksanakan setiap hari Selasa-Jumat pukul 07.15 WIB. Kegiatan dalam apel pagi yaitu menyanyikan lagu Indonesia Raya, mars dan hymne SLB Negeri 2 Yogyakarta, berdoa bersama, penyampaian pengumuman, dan diakhiri dengan saling berjabat tangan.

Pembelajaran Keterampilan Tata Boga

Siswa dan Guru asyik bereksperimen di dapur. Mereka melaksanakan pembagian tugas sesuai dengan kemampuan masing-masing. Menjalin kerjasama dengan baik adalah budaya kerja kami.

Pembelajaran Keterampilan Kriya Kayu

Di bengkel ini, kami memroduksi beraneka kerajinan dari kayu diantaranya: APE, gantungan kunci, dan pernak-pernik lainnya. Hasilnya kami jual dalam berbagai event pameran.

Rabu, 31 Juli 2019

Diskusi Kelompok Terfokus "Akper Notokusumo Yogyakarta"


Rabu, 31 Juli 2019 di SLB N 2 Yogyakarta diselenggarakan Diskusi Kelompok Terfokus/ Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Akademi Keperawatan Notokusumo Yogyakarta. Diskusi dipimpin oleh Barkah Wulandari, M.Kep. dan Apri Nur Wulandari, M.Kep. dosen Akademi Keperawatan Notokusumo Yogyakarta. Peserta diskusi berasal dari sebagian guru SLB N 2 Yogyakarta (Dra. Tunzinah, M.Pd.; Andriyatni, S.Pd.; Dra. Muyassaroh; Siti Alfiah, S.Pd.; Muh Safi'i, S,Ag., M.Pd.; Wisnu Satria Ghautama, S,.Pd.Jas, M.Pd.; Muhamad Tri Wahyudi, M.Pd., dan Astuti, S.Pd.).

Diskusi dilakukan dalam rangka penelitian ilmiah yang berjudul "Model Pengembangan Health Reproduction pada Remaja Berkebutuhan Khusus: Tunagrahita di Yogyakarta".

Penelitian bertujuan untuk mengetahui anak remaja yang berkebutuhan khusus (tunagrahita) tentang kesehatan reproduksi, mengetahui pengalaman serta kebutuhan orang tua dengan remaja berkebutuhan khusus terkait pengalamannya dalam memberikan pemdidikan kesehatan tentang kesehatan reproduksi kepada remaja berkebutuhan khusus. Sehingga dapat dijadikan model pengembangan health reproduction berbasis need assessment yang dapat dijadikan sebagai pedoman bagi orang tua, guru dan praktisi dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi pada anak perkebutuhan khusus (tunagrahita).

Peserta diskusi akan dilanjutkan dalam waktu dekat dengan peserta orang tua siswa berkebutuhan khusus tunagrahita.(fi'i_01/08/2019)

Rabu, 17 Juli 2019

KEMBALI KE SEKOLAH

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SLB Negeri 2 Yogyakarta telah dilaksanakan dengan pada Senin sampai Rabu, 15-17 Juli 2019. Kegiatan dilaksanakan di lingkungan sekolah dan terhir mengadakan kunjungan ke Gedung Agung Yogyakarta. Serangkaian acara MPLS di isi dengan pengenalan murid baru, pengenalan wali kelas masing-masing dan Penyuluhan Manfaat Makan Ikan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan DIY, tujuan dari kegiatan ini adalah adalah agar anak gemar makan ikan yang sangat bermanfaat bagi tubuhnya. Hari kedua dilaksanakan dengan pengenalan tata tertib sekolah dan pentas seni. Hari ketiga di akhiri dengan kunjungan ke Istana Negara Gedung Agung  Yogyakarta. Tujuan dari kunjungan ini adalah agar anak-anak mengenal salah satu tempat istana negara yang ada di Indonesia. (Chr/Fi'i)


Rabu, 10 Juli 2019

BAHAN PTK SUDAH ADA DIDEPAN MATA

Kepala Bidang GTK Dinas Dikpora DIY, Dra. Mulyati Yunipraptiwi, M.Si., mewakili Kepala Dinas Dikpora DIY dalam sambutan pembukaan Workshop Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) SLB DIY menyampaikan bahwa “Bahan PTK sudah Ada Didepan Mata”, tinggal bagaiman guru dalam meramu dan menyusun PTK menjadi sebuah karya.
Dalam rangka peningkatan mutu bagi GTK dalam masa kini, tuntutan masyarakat dalam dunia pendidikan semakin tinggi. Diharapkan setelah pelatihan ini guru bisa menulis proposal dan sukur-sukur sampai terwujud sebuah karya PTK.
Sedangkan ketua panitia, Dr. Wiji Suparno dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan workshop ini diikuti oleh 75 peserta yang terdiri dari 15 kepala sekolah dan 60 guru semuanya dari SLB se Daerah Iostimewa Yogyakarta.
Materi yang akan disampaikan oleh nara sumber yang sudah berkompeten yang terdiri dari unsur pejabat dinas dikpora, LPMP, Dosen Perguruan Tinggi dan para Penilai PAK.
Berdasarkan pengamatan dari Dinas Dikpora DIY, sebagian besar guru dalam mengisi SKP mencatumkan menyusun atau membuat PTK dan mengikuti kegiatan Pengembangan Diri. Dari pengamatan itu maka dinas Dikpora DIY memberikan fasilitasi dalam pemenuhan kegiatan tersebut. Kegiatan dilaksanakan pada 10 sampai dengan 13 Juli 2019 di Hotel Tirta Kencana dan Garden Resto Banguntapan Bantul. (Mh. Safi’i)