Stand pameran sekolah kali ini hadir dengan nuansa yang berbeda dan penuh makna. Deretan produk yang dipajang bukanlah sekadar barang dagangan. Produk-produk yang dipamerkan adalah buah ketekunan dari tangan-tangan terampil murid berkebutuhan khusus. Pengunjung akan dimanjakan dengan aneka kerajinan yang detail dan artistik, mulai dari suvenir manik-manik yang merona, gantungan kunci unik, hingga stand holder telepon dari kayu yang tak biasa. Tidak ketinggalan, pesona wastra nusantara turut ditampilkan melalui koleksi kain dan pakaian Batik Suntak, sebuah karya otentik yang memadukan nilai seni dan ketelatenan para murid SLBN 2 Jogja.
Keikutsertaan dalam festival bertema "Langit Batasnya" ini membawa misi bagi perkembangan mental dan masa depan murid. Ketika karya-karya seperti Batik Suntak atau kerajinan kayu tersebut diapresiasi dan dibeli oleh masyarakat, murid-murid mendapatkan validasi bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk menghasilkan karya. Momen ini menjadi suntikan kepercayaan diri, sekaligus menanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini. Para murid belajar bahwa mereka adalah subjek produktif yang mampu berdaya saing, bukan sekadar objek belas kasihan.
Partisipasi ini diharapkan menjadi jembatan inklusi yang manis antara siswa dengan masyarakat luas. Melalui interaksi di stand pameran, siswa melatih kemampuan komunikasi dan adaptasi sosial mereka. Dukungan dari seluruh warga sekolah dan masyarakat dalam acara yang berlangsung hingga 6 Desember ini akan menjadi bukti nyata bahwa bagi anak-anak istimewa kita, langit adalah satu-satunya batas untuk terus bermimpi dan berkarya.
Oleh: Tim Humas SLB Negeri 2 Yogyakarta
.png)

