Berbeda dengan penyusunan kurikulum pada umumnya, kegiatan yang akan berlangsung hingga 22 Oktober 2025 ini memiliki fokus yang sangat tajam: Lingkungan, Budaya, dan Pariwisata. Tujuannya bukan sekadar merumuskan dokumen, melainkan menciptakan perangkat ajar yang berdampak langsung pada keterampilan dan karakter siswa.
Manfaatnya bagi siswa akan terwujud dalam dua aspek utama. Pertama, kurikulum ini akan menumbuhkan kepedulian dan kesadaran siswa (sadar wisata) terhadap lingkungan dan kearifan lokal. Kedua, siswa akan didorong untuk mengembangkan keterampilan praktis yang relevan dengan potensi tersebut, seperti belajar membuat produk-produk yang mendukung "wisata kuliner" atau "wisata tradisi".
Kegiatan yang dibuka secara resmi pada Minggu (19/10/2025) ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan utama, termasuk Kepala Bidang Pendidikan Khusus (Diksus) Disdikpora DIY, Ibu Tri Haryani, S.E., M.M., dan Fasilitator dari Puskurjar Kemdikbudristek, Ibu Nenengadariyah, S.S.. Dalam sesi kerja intensif yang dimulai hari ini, para guru SLB Negeri 2 Yogyakarta, didampingi oleh Pendamping SLB Ibu Sri Muji Rahayu, S.Pd., M.Pd., bekerja dalam kelompok untuk merumuskan draf kurikulum.
Hasil akhir dari lokakarya ini sangat dinanti. SLB Negeri 2 Yogyakarta tidak hanya akan memiliki sebuah dokumen kurikulum yang siap diimplementasikan untuk para siswanya, tetapi dokumen ini juga akan menjadi model percontohan nasional dan dipublikasikan di etalase resmi Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar) Kemdikbudristek.
Oleh : Tim Humas SLB Negeri 2 Yogyakarta