ATP ini ibarat "peta jalan" yang krusial untuk memandu guru dalam merancang pembelajaran yang runtut, terukur, dan logis.
Namun, kegiatan tidak berhenti pada perumusan teori. Di bawah bimbingan Ibu Nenengadariyah, S.S. dari Puskurjar, para guru langsung ditantang untuk menerjemahkan ATP tersebut ke dalam bentuk aksi nyata, yaitu Modul Ajar (Perencanaan Pembelajaran).
Sesi ini menjadi sangat berharga ketika beberapa guru perwakilan mempresentasikan draf modul ajar mereka. Sebagai sampel, modul ajar dari Mata Pelajaran Agama, Seni Tari, dan kegiatan Kokurikuler dipaparkan di depan forum.
Modul-modul tersebut kemudian langsung "ditelaah" dan diberikan feedback konstruktif oleh Ibu Nenengadariyah selaku fasilitator Puskurjar dan Ibu Pengawas/Pendamping Sekolah.
Bagi para guru, feedback loop yang cepat ini sangat bermanfaat. Mereka bisa langsung memperbaiki dan memastikan bahwa rencana pembelajaran yang disusun—terutama yang mengintegrasikan tema "Lingkungan, Budaya, dan Pariwisata"—sudah relevan, aplikatif, dan benar-benar berfokus untuk meningkatkan keterampilan siswa di kelas.