Salah satu manfaat terbesar yang dirasakan adalah tumbuhnya kemandirian siswa. Selama dua hari satu malam, mereka didorong untuk bertanggung jawab penuh atas diri sendiri, mulai dari mandi, makan, istirahat, hingga mengorganisir dan merawat barang-barang pribadi. Peraturan unik diterapkan: siswa tidak diperkenankan membawa mi instan dalam bentuk apapun. Sebagai gantinya, mereka menikmati makanan sehat yang dimasak bersama di lokasi, sebuah pelajaran berharga tentang kerja sama dan pola hidup sehat.
Keterampilan dan kreativitas siswa juga diasah melalui "lomba barang bekas". Dalam kegiatan ini, para siswa ditantang untuk menciptakan karya dari sampah anorganik seperti plastik kemasan. Lomba ini tidak hanya memicu daya cipta, tetapi juga menanamkan pesan mendalam tentang pentingnya kepedulian terhadap lingkungan dan mengurangi sampah.
Momen yang paling berkesan dan menantang bagi para siswa adalah kegiatan "Caraka Malam". Secara berkelompok, mereka melakukan perjalanan di tengah suasana alam yang alami, jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Kegiatan ini menjadi latihan mental yang luar biasa bagi para siswa untuk bersahabat dengan lingkungan, serta belajar mengelola dan meregulasi rasa takut akan gelap dan suasana malam.
Selain edukasi tentang alam, perkemahan ini berhasil menempa para siswa menjadi pribadi yang lebih tangguh dan terampil. Mereka pulang tidak hanya dengan kenangan indah, tetapi juga dengan rasa percaya diri, kemandirian yang meningkat, dan keberanian untuk menaklukkan tantangan baru.
Oleh: Tim Humas SLB Negeri 2 Yogyakarta
.png)


