Dipandu oleh para instruktur yang totalitas dan jenaka, para siswa diajak untuk terlibat dalam serangkaian permainan yang seru dan bermanfaat. Kegiatan seperti "spons berantai" dan "mengisi air pada plastik panjang" secara efektif melatih kerja sama tim dan keterampilan motorik. Sementara itu, permainan "gerak dan lagu" dibuat untuk menstimulasi sensorik sekaligus melatih konsentrasi. Momen paling ditunggu adalah saat menangkap ikan, di mana para siswa tidak hanya melatih koordinasi. Mereka juga mendapatkan pengalaman sensorik yang menyenangkan.
Setelah sesi permainan, petualangan berlanjut di zona satwa. Interaksi dengan hewan menjadi sarana ampuh untuk membangun empati dan keberanian. Pemandangan yang menyenangkan pun tersaji: ada siswa yang seolah tak punya rasa takut saat memberi makan kura-kura, ada yang tertawa gembira saat mencoba menangkap ikan meskipun akhirnya malah asyik menyelam dan bermain air, dan ada pula yang belajar mengatasi rasa takutnya saat melihat ular dari dekat. Bagi siswa jenjang TK dan SD kelas awal, momen memberi makan kelinci dan rusa totol menjadi pengalaman sensorik yang seru.
Kegiatan ini juga menjadi momen berharga bagi para orang tua yang turut mendampingi siswa kelas kecil. Mereka mendapatkan kesempatan untuk melihat perkembangan putra-putri mereka di luar lingkungan sekolah serta menyaksikan langsung bagaimana anak-anak mereka berinteraksi, belajar, dan mengekspresikan kegembiraan.
Setelah ditutup dengan makan siang dan salat duhur, para siswa jenjang SDLB kembali pulang dengan membawa cerita dan pengalaman barunya. Sementara itu, siswa jenjang SMPLB dan SMALB melanjutkan petualangan mereka dengan agenda perkemahan. Lebih dari sekadar bermain, outbond kali ini berhasil menjadi terapi, sarana edukasi, dan momen pembentukan karakter yang akan terus dikenang oleh para siswa.
Oleh: Tim Humas SLB Negeri 2 Yogyakarta
.png)


.jpeg)