NqN5LWB7MGx5MWRcLGx5NGFcLDcsynIkynwbzD1c

Bincang Sinema "Wujudkan Bioskop Inklusi"

BLANTERLANDINGv101
2388665784219781519

Bincang Sinema "Wujudkan Bioskop Inklusi"

Senin, 25 Agustus 2025
Kepala SLB Negeri 2 Yogyakarta, Ibu Dyah Sulistyawati, S.Pd., M.Pd., menjadi salah satu narasumber kunci dalam acara "Bincang Sinema" yang disiarkan langsung dari studio RRI Pro 2 FM Jogja pada Senin, 25 Agustus 2025. Bersama Ketua Yayasan Demi Film Indonesia (YDFI), Bapak Yan Wijaya, dan perwakilan Direktorat Film, Musik, dan Seni (FMS) Kementerian Kebudayaan RI, Bapak Muhammad San Gufri (Kak Gufri), beliau membahas tema krusial: "Wujudkan Bioskop Inklusi".

Dalam perbincangan yang dipandu oleh Kaka Mimi tersebut, mengemuka sebuah visi besar untuk perfilman Indonesia. Kak Gufri menyampaikan bahwa sesuai arahan Presiden, semua pihak harus dapat terlibat dalam pembangunan, termasuk di sektor kebudayaan. Oleh karena itu, saat ini pemerintah sedang menyusun panduan inklusi perfilman, dengan harapan ke depan para penyandang disabilitas tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga bisa terlibat langsung dalam proses pembuatan film. Visi ini didukung dengan penyediaan aksesibilitas di bioskop, seperti juru bahasa isyarat untuk penonton tuli dan "teman bisik" untuk penonton dengan hambatan penglihatan, serta pengadaan fasilitas fisik berupa jalur kursi roda, toilet khusus, ramp, lift, serta kursi dan pencahayaan yang ramah disabilitas.

Di tengah diskusi mengenai gagasan dan kebijakan, Ibu Dyah Sulistyawati hadir membawa bukti "aksi nyata" yang telah dilakukan oleh SLB Negeri 2 Yogyakarta. Beliau menceritakan bagaimana sekolah secara konsisten telah terjun ke dunia produksi film dan berhasil menciptakan empat film pendek dalam empat tahun terakhir. Prestasi ini bukan sekadar partisipasi, melainkan telah diakui secara kompetitif.


Salah satu karya yang menjadi sorotan adalah film berjudul "Bangkit", yang berhasil meraih juara dalam ajang Festival dan Lomba Seni & Sastra Siswa Nasional (FLS3N) tingkat Provinsi DIY tahun 2025. Film yang dibintangi oleh siswi-siswi SLB Negeri 2 Yogyakarta—Dinda, Harun, dan Atha—ini mengangkat cerita inspiratif tentang seorang remaja yang memutuskan untuk "bangkit" dari kebiasaan buruknya demi meraih prestasi. "Ini adalah bukti bahwa anak-anak kita mampu berkarya dan berprestasi jika diberi kesempatan dan fasilitas," ujar Ibu Dyah dalam acara tersebut.

Kehadiran dan paparan dari Ibu Dyah menjadi jembatan sempurna antara visi nasional dan praktik di lapangan. Program "Filmaker Goes to School" yang digagas YDFI bertujuan meningkatkan literasi film di kalangan generasi muda, dan SLB Negeri 2 Yogyakarta telah membuktikan bahwa literasi tersebut dapat diwujudkan dalam karya nyata yang membanggakan. Diskusi di studio RRI ini akan dilanjutkan dengan kunjungan langsung ke sekolah esok hari. Diskusi ini diharapkan dapat mempercepat terwujudnya ekosistem perfilman yang benar-benar inklusif, di mana setiap orang, tanpa terkecuali, dapat menikmati dan bahkan menciptakan film.

Oleh: Tim Humas SLB Negeri 2 Yogyakarta
BLANTERLANDINGv101
Formulir Kontak Whatsapp×
Data Anda
Data Lainnya
Kirim Sekarang