Diklat ini diikuti oleh guru dan tenaga administrasi SLB dari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan tujuan meningkatkan kompetensi serta keterampilan praktis dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang ramah dan inklusif bagi penyandang disabilitas. Para peserta mengawali kegiatan dengan pengisian asesmen terkait kondisi pemanfaatan TIK di lingkungan pendidikan masing-masing serta harapan pengembangannya ke depan.
Selama pelatihan, peserta belajar membuat website sederhana, membuat presentasi berbasis AI, hingga memahami aspek keamanan digital. Untuk membangun keakraban dan mempererat jaringan antarsekolah, panitia juga menyelenggarakan sesi ice breaking dan outbound yang seru dan menyenangkan.
Hal menarik dari kegiatan ini adalah dibukanya kesempatan partisipasi aktif bagi guru, tenaga kependidikan, dan siswa dalam mewujudkan inklusi TIK. BAKTI Kominfo Digital membuka rekrutmen terbuka untuk volunteer, instruktur, dan peserta Youth Camp TIK. Sebagai bentuk tindak lanjut, tim dari Bakti Komdigi juga menyambangi SLB Negeri 2 Yogyakarta untuk memberikan sosialisasi langsung kepada para siswa mengenai pentingnya TIK yang inklusif dan memberikan informasi pendaftaran untuk mengikuti kemah TIK mendatang.
Kepala SLB Negeri 2 Yogyakarta, Ibu Dyah Sulistyawati, S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini dan menyatakan harapannya agar para peserta didik berkebutuhan khusus dapat memperoleh akses yang setara dalam memanfaatkan teknologi informasi. “Di sekolah kami sudah tersedia beberapa perangkat komputer yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan potensi para siswa. Semoga upaya ini menjadi langkah awal menuju pendidikan yang semakin setara dan memberdayakan,” ungkap beliau.
Kegiatan ini selain memberikan bekal teknis juga membangun semangat kolaborasi demi terwujudnya pendidikan inklusif berbasis TIK yang nyata dan berdampak luas bagi anak-anak berkebutuhan khusus. (yun)