NqN5LWB7MGx5MWRcLGx5NGFcLDcsynIkynwbzD1c

Mengenal Warisan Budaya di Kampoeng Batik Laweyan Solo

BLANTERLANDINGv101
2388665784219781519

Mengenal Warisan Budaya di Kampoeng Batik Laweyan Solo

Senin, 04 November 2024
Siswa jenjang SMPLB dan SMALB SLB Negeri 2 Yogyakarta berkesempatan mengunjungi Kampoeng Batik Laweyan Solo pada Senin, 4 November 2024. Kunjungan yang dilakukan pada pukul 12.00-14.00 WIB ini bertujuan memberikan pengalaman langsung kepada siswa dalam mengenal dan mempelajari seni batik sebagai warisan budaya Indonesia.

Dalam kunjungan tersebut, para siswa mengamati selanjutnya terlibat aktif dalam proses pembuatan batik. Mereka berkesempatan praktik membatik tulis dengan menggunakan canting dan malam, serta mencoba teknik pewarnaan batik. Pengalaman ini memberikan pemahaman tentang proses pembuatan batik sekaligus mengembangkan kreativitas mereka.

Salah satu hal menarik dari kunjungan adalah melihat karya masterpiece berupa Batik Al-Quran yang dibuat oleh pengrajin Batik Mahkota. Karya istimewa yang memuat juz 1-30 ini dikerjakan selama empat tahun dan rampung pada tahun 2016. Para siswa juga diperkenalkan dengan Wayang Beber, sebuah karya yang dibuat oleh Batik Mahkota selama dua tahun sejak 2015, yang menggambarkan proses lengkap pembuatan batik tulis.

Melalui Wayang Beber, siswa belajar tahapan pembuatan batik tulis mulai dari pembuatan desain, pembersihan kain, penebalan motif, pembatikan, pewarnaan, pencelupan, perebusan malam, penjemuran, hingga proses produksi dan distribusi ke pasar. Pengetahuan ini memberikan gambaran utuh tentang industri batik kepada para siswa.

“Kunjungan ini selain untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang batik tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial mereka melalui interaksi dengan para pengrajin.” Kata Kepala SLB Negeri 2 Yogyakarta, ibu Dyah Sulistyawati, M.Pd. Beliau menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi sarana integrasi pembelajaran yang menghubungkan teori di kelas dengan praktik nyata di industri kreatif.

"Kami berharap melalui kunjungan ini, siswa tidak hanya belajar tentang batik sebagai warisan budaya, tetapi juga terinspirasi untuk mengembangkan potensi diri mereka dalam bidang seni dan kerajinan," ujar Ibu Nuri Restiani. Para guru dan siswa semangat melakukan observasi meski hujan mengguyur sangat deras. Akhirnya pengalaman langsung ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa sekaligus menumbuhkan apresiasi mereka terhadap kekayaan budaya Indonesia.​​​​​​​​​​​​​​​(nar)




BLANTERLANDINGv101
Formulir Kontak Whatsapp×
Data Anda
Data Lainnya
Kirim Sekarang