Kegiatan ini diikuti oleh 17 siswa, dimana 5 siswa berusia di atas usia 16 tahun diberikan layanan perekaman KTP elektronik sedangkan 12 siswa di bawah usia 16 tahun diberikan layanan penerbitan KIA. Diselenggarakan di aula yang luas di SLB Negeri 2 Yogyakarta, acara ini tidak hanya menyediakan layanan adminduk secara jemput bola, tetapi juga membantu siswa dan orang tua memahami pentingnya memiliki dokumen kependudukan yang sah karena dokumen tersebut wajib dimiliki seluruh warga negara Indonesia.
“Kami sangat mengapresiasi kerjasama dari semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini. Ini adalah kesempatan besar bagi siswa kami untuk melengkapi dokumen kependudukan yang sangat dibutuhkan,” ungkap kepala sekolah. “Ini membantu mereka tidak hanya dalam konteks akademik, tetapi juga sebagai persiapan mereka memasuki kehidupan sosial dan profesional di masa depan.”
Sasaran utama kegiatan ini adalah siswa yang belum memiliki KIA atau yang belum melakukan perekaman biometrik untuk KTP-el. Dengan memastikan bahwa siswa memiliki akses ke proses-proses administratif ini, SLB Negeri 2 Yogyakarta berharap dapat meminimalkan hambatan yang mungkin dihadapi siswa dalam transaksi dan kegiatan sosial yang memerlukan verifikasi identitas.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Dukcapil yang memberikan penjelasan mendetail tentang pentingnya dokumen ini dan bagaimana cara mengurusnya di masa depan. Mereka juga menjelaskan manfaat dari memiliki KIA dan KTP-el, termasuk akses yang lebih mudah ke layanan publik, pendidikan, dan layanan kesehatan.
Dengan suksesnya kegiatan ini, SLB Negeri 2 Yogyakarta berencana untuk menjadikan kegiatan serupa sebagai agenda tahunan guna memastikan bahwa semua siswa mendapatkan dokumen yang diperlukan sebelum mereka lulus. Ini adalah langkah proaktif yang sangat dihargai oleh komunitas dan membantu mengintegrasikan siswa ke dalam sistem kependudukan nasional dengan lebih efisien. (fer)