NqN5LWB7MGx5MWRcLGx5NGFcLDcsynIkynwbzD1c

Merayakan Warisan Budaya dengan Membatik Bersama

BLANTERLANDINGv101
2388665784219781519

Merayakan Warisan Budaya dengan Membatik Bersama

Rabu, 09 Oktober 2024
Yogyakarta, 10 Oktober 2024 – Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, SLB Negeri 2 Yogyakarta menggelar kegiatan membatik bersama yang diikuti oleh guru, siswa, serta mahasiswa calon guru. Kegiatan ini berlangsung di koridor sekolah yang luas, dihiasi semangat kreatif dan antusiasme peserta.

Ketua kegiatan, Bapak Agung Sulistyo, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan kembali serta melestarikan seni batik sebagai warisan budaya Indonesia. “Kami ingin seluruh peserta tidak hanya belajar tentang teknik membatik, tapi juga merasakan kedekatan dengan tradisi nenek moyang,” ujar Bapak Agung.

Beragam teknik membatik diajarkan dalam kegiatan ini. Siswa kelas kecil diperkenalkan pada teknik jumputan—seni melipat dan mewarnai kain dengan cara yang sederhana namun menghasilkan pola yang unik. Untuk siswa kelas besar, dipilih teknik shibori dan batik tulis dengan napthol yang memerlukan ketelitian dan kreativitas lebih. Siswa yang tidak mahir mencanting tidak ditinggalkan; mereka diajak melipat kain untuk dibuat shibori, belajar dari proses dan terlibat aktif dalam menciptakan karya.

Pakaian serba hitam menjadi pilihan peserta agar warna-warna cerah dari napthol, remasol, dan malam yang tidak sengaja terciprat dapat ‘tersembunyi’ sehingga tidak mengganggu penampilan mereka. Setiap langkah kegiatan diawasi dengan teliti oleh para guru, yang dengan sabar membimbing peserta, memastikan setiap lipatan dan cantingan menunjukkan ekspresi kreatif masing-masing individu.

Setelah proses pewarnaan selesai, kain-kain batik tersebut dijemur menggunakan tali rafia yang telah dipersiapkan di sekitar area kegiatan. Proses akhir, yaitu pelorodan, dilakukan untuk menghilangkan lilin dari kain, mengungkapkan pola indah yang telah mereka ciptakan.

Ibu Dyah Sulistyawati, kepala sekolah, dalam sambutannya mengungkapkan kegembiraannya melihat antusiasme peserta. “Kegiatan ini adalah perwujudan dari visi sekolah kita yaitu elemen berbudaya. Melihat anak-anak kita yang terlibat dan menikmati prosesnya adalah bukti bahwa tradisi batik masih relevan dan dicintai generasi muda,” tutur Ibu Dyah.

Seluruh kegiatan ini juga disiarkan secara langsung melalui saluran YouTube sekolah, memungkinkan masyarakat luas untuk turut serta merasakan kegembiraan dan kebanggaan dalam merayakan kebudayaan batik. Acara ini tidak hanya menjadi sarana belajar, tapi juga pengingat akan kekayaan budaya yang harus kita jaga dan lestarikan. (yun)

Guru membatik dengan sepenuh hati

Siswa kelas besar terampil
BLANTERLANDINGv101
Formulir Kontak Whatsapp×
Data Anda
Data Lainnya
Kirim Sekarang