Jum'at, 30 Agustus 2024, menjadi hari yang sarat pembelajaran penting bagi seluruh warga SLB Negeri 2 Yogyakarta. Ruang terbuka di samping koridor dipenuhi oleh siswa, guru, dan mahasiswa PPL yang antusias mengikuti kegiatan SPAB (Satuan Pendidikan Aman Bencana) bersama Dinas Pemadam Kebakaran Kota Yogyakarta.
Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Kepala Sekolah, Ibu Dyah Sulistyawati, M.Pd. Beliau mengingatkan tentang potensi bencana yang ada di lingkungan sekolah, salah satunya adalah kebakaran. "Kesadaran dan pengetahuan tentang cara mencegah dan menangani kebakaran sangat penting untuk kita semua," tegasnya.
Selanjutnya, petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran, Bapak Edi Nugroho, memberikan penjelasan teori dan edukasi mengenai pencegahan dan penanganan kebakaran dini. Beliau menekankan pentingnya sikap waspada dan tindakan cepat dalam menghadapi situasi darurat. Kepada siswa dan guru, beliau menyampaikan tentang macam-macam sumber api dan bahan yang sesuai untuk memadamkannya.
Sesi yang paling ditunggu-tunggu adalah praktik langsung memadamkan api. Bapak Agus dan Bapak Timurdilianto dengan sabar memandu para siswa untuk mencoba memadamkan berbagai jenis kebakaran, seperti kebakaran dari kompor gas, benda padat, dan minyak.
Bahan-bahan yang digunakan pun mudah ditemukan di sekitar kita, seperti handuk basah, air, dan pasir. Hal ini mengajarkan siswa untuk bersikap kreatif dan memanfaatkan sumber daya yang ada dalam situasi darurat.
Salah satu momen yang bermakna adalah ketika Rizky Fajrul, salah satu siswa, terlihat ragu saat hendak memadamkan api dari tabung gas yang bocor. Ia khawatir tabung akan meledak dan membahayakan dirinya.
Namun, instruktur dengan tenang menjelaskan bahwa tabung gas telah dirancang dengan sistem keamanan yang baik, dan dalam pengalaman mereka, belum pernah ada kasus tabung gas meledak saat bocor. Penjelasan ini membuat Rizky Fajrul menjadi lebih berani dan akhirnya berhasil memadamkan api.
Kegiatan SPAB ini memberikan pengalaman berharga bagi seluruh peserta. Mereka tidak hanya belajar tentang teori, tetapi juga mempraktikkannya secara langsung. Rasa takut dan ragu perlahan hilang, digantikan dengan keberanian dan kepercayaan diri untuk menghadapi situasi darurat.
Semoga kegiatan ini dapat menumbuhkan sikap waspada dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, terutama kebakaran. Hal ini sesuai dengan kaidah bahwa untuk mencapai keselamatan maka bahaya harus dihilangkan. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh, diharapkan seluruh warga SLB Negeri 2 Yogyakarta dapat menjadi agen perubahan yang mampu melindungi diri sendiri dan orang lain. (yun)