Siswa mengikuti pelatihan literasi digital |
Kegiatan ini dilaksanakan oleh UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). Sebanyak 30 siswa dari SMA/SMK/SLB mengikuti pelatihan selama dua hari. Tujuannya adalah membekali siswa difabel untuk semakin terampil dan bijak dalam memanfaatkan platform digital. Selain itu kegiatan dilaksanakan untuk menyukseskan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Dua siswa SLB Negeri 2 Yogyakarta turut mengikuti kegiatan ini yaitu Bagus Arya Armansyah dan Cynthya Cornelia Effendi.
Hari pertama dibuka oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr.Phil. H. Al Makin, S.Ag., M.A. Pada pembukaannya beliau berpesan kepada para peserta untuk terus optimis dalam belajar. Selain itu beliau menyampaikan pentingnya literasi digital di lingkungan pergaulan kampus.
Setelah pembukaan, peserta belajar tentang Strategi Komunikasi dengan Penyandang Disabilitas bersama Dr. Asep Jahidin, S.Ag, M.Si (Tim Ahli PLD). Setelah istirahat dan salat duhur, pelatihan dilanjutkan dengan materi dari Ibu Via Haiyun Karimah, S.Pd. dengan tema “Media Sosial sebagai Alat Komunikasi untuk Penyandang DIsabilitas”.
Hari kedua pelatihan dilanjutkan dengan materi "Personal Branding: Apa dan Mengapa" bersama Dr. Andi Prastowo. Sesi ini peserta belajar cara membangun branding melalui media sosial, media buku, dll. Selanjutnya Ibu Andayani, SIP, MSW menyampaikan perihal Kesempatan Kuliah untuk Penyandang Disabilitas. Yang menarik dari kegiatan pelatihan dua hari ini adalah antusiasme peserta untuk kuliah setelah lulus sekolah. Ketika ditanya "siapa yang nanti ingin kuliah?" semua peserta mengangkat tangan. Oleh karena itu, Pusat Layanan Difabel UIN Sunan Kalijaga siap untuk memberikan dukungan dan fasilitasi kepada calon maupun mahasiswa difabel agar dapat kuliah dengan optimal.
Bagus Arya Armansyah ketika ditanya ingin kuliah jurusan apa, ia pun menjawab dengan mantab bahwa ingin kuliah jurusan Ilmu Komunikasi. Dr. Andi Prastowo memberikan motivasi kepadanya dan para peserta untuk semangat. Hal ini karena Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan berilmu. "Orang belajar itu tidak pandang usia, tetapi tergantung semangatnya. Siapa yang lebih semangat maka ia yang akan berhasil", demikian pungkasnya. -agz