Senyum Merekah di Pythagoras Hall: Taman Pintar Rangkul Siswa SLBN 2 Yogyakarta dalam Harmoni Berbagi

YOGYAKARTA – Ada pemandangan berbeda di Pythagoras Hall Taman Pintar pada Selasa, 16 Desember 2025. Di tengah kemeriahan peringatan HUT Ke-17 salah satu ikon wisata edukasi Yogyakarta tersebut, duduk 30 siswa istimewa dari SLB Negeri 2 Yogyakarta sebagai tamu kehormatan. Undangan ini bukan sekadar formalitas, melainkan wujud nyata dari kepedulian pihak Taman Pintar yang ingin merangkul seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, dalam tema besar "Taman Pintar Berbagi dan Peduli".

Validasi Diri Melalui Kepedulian Nyata 

Manfaat terbesar yang dirasakan para siswa hari itu adalah validasi sosial. Saat pihak Taman Pintar menyerahkan tali asih di hadapan para pejabat dan tokoh penting, siswa tidak hanya menerima bingkisan fisik, tetapi menerima pesan kuat bahwa keberadaan mereka diakui, dihargai, dan dicintai oleh warga kota. Momen ini menumbuhkan rasa percaya diri dan perasaan berharga (self-worth) yang sangat penting bagi perkembangan mental anak berkebutuhan khusus. Kepala SLB Negeri 2 Yogyakarta, Ibu Dyah Sulistyawati, menyampaikan apresiasi mendalam atas inisiatif ini. Beliau menekankan bahwa perhatian yang diberikan Taman Pintar adalah bentuk dukungan moral yang luar biasa bagi sekolah dan orang tua murid.

Inspirasi dari Lakon Gatotkaca 

Kepedulian Taman Pintar juga tercermin dari suguhan acara yang edukatif. Siswa disuguhi pertunjukan wayang kulit oleh dalang cilik binaan Dinas Kebudayaan DIY dengan lakon Angkur Angkuran Gatotkaca. Cerita ini dipilih bukan tanpa alasan; ia membawa pesan moral yang sangat relevan bagi siswa SLB. Lakon tersebut mengajarkan bahwa setiap individu memiliki tugas mulia yang harus dijalankan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Bagi para siswa, ini adalah motivasi untuk fokus pada potensi yang mereka miliki, bukan pada keterbatasan, serta berani mengambil peran dalam kehidupan sehari-hari.

Eksplorasi Sains yang Membahagiakan 

Rangkaian acara ditutup dengan pengalaman yang paling ditunggu-tunggu: eksplorasi wahana. Pihak Taman Pintar memfasilitasi ke-30 siswa untuk berkeliling dan mencoba berbagai alat peraga sains secara langsung. Gelak tawa dan tatapan takjub siswa saat menyentuh alat peraga menjadi bukti bahwa sains bisa dinikmati oleh siapa saja. Kegiatan ini tidak hanya melatih kognitif dan motorik mereka, tetapi juga memberikan kenangan masa sekolah yang membahagiakan. Hari itu, Taman Pintar benar-benar menjadi ruang belajar yang inklusif, di mana kepedulian berbuah senyuman dan ilmu bagi siswa SLB Negeri 2 Yogyakarta.

Oleh: Tim Humas SLB Negeri 2 Yogyakarta