.png)
Berbagi Tugas, Satu Semangat Sejak pagi, aktivitas para guru terbagi dalam beberapa pos kegiatan strategis. Sebagian guru ditugaskan untuk mengikuti upacara dan kegiatan sosial Gerakan Donor Darah yang berpusat di SMK Negeri 2 Yogyakarta sebagai bagian dari peringatan resmi HUT ke-80 PGRI. Demi kelancaran partisipasi guru dalam kegiatan daerah tersebut, para siswa dijadwalkan untuk melaksanakan kegiatan belajar di rumah pada hari ini.
 |
| Upacara di Lapangan SMKN2Yk. Foto: guswin |
Namun, kesenyapan di ruang kelas tidak berarti sekolah berhenti berdenyut. Di sisi lain, tim pengembang kurikulum sekolah tetap bekerja intensif melanjutkan agenda "Revisi Model Kurikulum Satuan Pendidikan". Kegiatan ini merupakan tindak lanjut serius terkait Rencana Aksi Nasional yang berfokus pada integrasi isu Lingkungan, Budaya, dan Pariwisata ke dalam pembelajaran.
Sinergi Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar) Kemdikbudristek dan sekolah tengah serius membedah dokumen kurikulum, suasana haru dan kekeluargaan menyeruak saat sesi istirahat. Sebuah tumpeng nasi kuning hadir di tengah ruang pertemuan sebagai simbol rasa syukur atas dedikasi para guru. Kegiatan ini turut disertai oleh pengawas PKLK Dinas Dikpora DIY, Ibu Sri Muji Rahayu, S.Pd.,M.Pd.
Kepala SLB Negeri 2 Yogyakarta, Ibu Dyah Sulistyawati, S.Pd., M.Pd., memimpin prosesi pemotongan tumpeng. Potongan tumpeng pertama secara istimewa diserahkan kepada Ibu Neneng, fasilitator dari Puskurjar. Momen simbolis ini menggambarkan harmonisasi dan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan satuan pendidikan dalam mengawal kualitas pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.
"Hari Guru ini menjadi momentum bagi kami untuk tidak hanya merayakan, tetapi juga berbenah. Revisi kurikulum yang kami lakukan hari ini, bersamaan dengan partisipasi rekan-rekan yang melaksanakan upacara di SMKN 2, adalah bukti bahwa guru SLB N 2 Yogyakarta selalu siap beradaptasi dan berkontribusi," ujar pihak sekolah di sela-sela kegiatan.
Kegiatan revisi kurikulum yang berlangsung maraton dari tanggal 23 hingga 26 November 2025 ini diharapkan dapat menghasilkan dokumen acuan yang lebih tajam dan relevan, memastikan bahwa semangat Hari Guru benar-benar berdampak langsung pada kualitas layanan pendidikan bagi peserta didik istimewa di Yogyakarta.
Oleh: Tim Humas SLB Negeri 2 Yogyakarta
