Dalam bimtek ini, para narasumber menyampaikan materi secara runtut mulai dari pengantar deep learning, tujuan dan manfaatnya, metode dan karakteristiknya pada jenjang SLB, hingga desain, tahapan, serta penilaian pembelajaran berbasis deep learning. Guru juga dibekali materi tentang integrasi pembelajaran deep learning berbasis literasi dan numerasi (litnum), serta strategi menyusun perencanaan pembelajaran yang adaptif dan mendalam untuk anak berkebutuhan khusus.
Hal yang menarik dari kegiatan ini adalah penyampaian wawasan tentang inquiry collaborative oleh Dr. Sumaryanta. Beliau menekankan bahwa untuk menciptakan pembelajaran yang semakin mendalam, penting adanya kolaborasi lintas bidang. Misalnya, guru boga dapat bekerja sama dengan guru PJOK dan guru agama untuk menyampaikan pengetahuan tentang keselamatan saat memasak. Kolaborasi semacam ini memungkinkan siswa mendapatkan pemahaman yang lebih bermakna karena pengetahuan disampaikan melalui berbagai sudut pandang dan bidang ilmu. Ini merupakan langkah strategis dalam menguatkan makna belajar bagi siswa berkebutuhan khusus.
Selain sesi paparan materi, kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi guru untuk secara berkelompok melakukan telaah dan review terhadap modul ajar yang sudah dimiliki. Para guru mengevaluasi sejauh mana prinsip dan pengalaman belajar mendalam (deep learning) telah hadir dalam modul-modul tersebut. Selanjutnya, guru menyusun rencana tindak lanjut untuk mengembangkan pembelajaran berbasis deep learning yang akan diterapkan pada tahun pelajaran mendatang.
Plh. Kepala SLB Negeri 2 Yogyakarta, Bapak Muh. Safii, S.Ag., M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dalam membuka wawasan guru. Menurut beliau, pendekatan pembelajaran mendalam sebenarnya sudah mulai diterapkan di SLB, namun masih banyak hal fundamental yang perlu ditambahkan agar lebih optimal dalam menjawab kebutuhan siswa berkebutuhan khusus.
Dalam sesi penyampaian materi, Bu Rumiati juga menekankan pentingnya “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” sebagai salah satu strategi pembentukan profil lulusan yang sehat. Kebiasaan-kebiasaan tersebut menjadi fondasi penting dalam mendukung pembelajaran yang bermakna dan adaptif, khususnya bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Melalui kegiatan ini, SLB Negeri 2 Yogyakarta terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berpihak pada siswa, serta menyiapkan pendidik agar mampu menerapkan pendekatan deep learning secara efektif dan berkelanjutan. (yun)